do'a ku |
Suatu
malam aku ikut sebuah pengajian di satu masjid yang diadakan rutin, kal itu
tersenyum mendengarkan materi yang disampaikan oleh ustadz sembari mengingat
masa laluku. Dulu aku sering kali mengeluh dengan keadaanku. Kadang aku bertanya
pada diri sendiri, “mengapa Tuhan memberikan cobaan yang begitu berat bagi
ku?”, “mengapa aku berdoa ini malah jadinya seperti ini?”, “kok hidup ini gak
sesuai dengan harapan aku sih?”, “gimana sih Tuhan itu memberikan
kehendaknya?”, dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang intinya adalah
mengeluhkan keadaan yang dialami.
Ketika
aku mendapatkan ilmu yang diberikan ustadz malam itu, sekarang aku mulai
mengerti. Oh, beginilah cara Tuhan
mendidik hambanya. Aku meminta kepada Tuhan
dalam do’a ku agar aku dijadikan orang yang sabar. Kemudia Tuhan memberiku
banyak ujian, masalah, tugas, kebingungan, sayit yang parah. Kemudian aku
mengeluh dan bertanya “Ya Allah kenapa Engkau timpakan kepadaku ujian yang
berat ini?” jika aku tahu, mungkin saja Tuhan tersenyum mendengar ocehan pemuda
yang belum mengerti arti kehidupan waktu itu bilang seperti itu. Mungkin juga
Tuhan berkata “loh, kan kamu yang minta agar jadi orang yang sabar toh? Lalu
Aku kabulkan. Aku beri kamu banyak ujian dan masalah agar kamu berlatih menjadi
orang yang sabar.” Nah loh, iya juga ya.. hehe itulah yang membuat aku
tersenyum ketika mendengarkan nasehat ustadz dalam pengajian umum malam itu.
Mungkin antum juga pernah mengalami hal yang sama sebagaimana yang saya
rasakan. Atau mungkin pada kasus lain seperti misalnya anda berdo’a meminta
agar menjadi pembisnis yang sukses tapi setelah do’a itu terucap malah yang
terjadi adalah bisnis anda bangkrut dan bangkrut lalu anda pun mengeluh “ampun,
iki piye to”. Atau anda pernah berdoa agar menjadi anak yang pintar ketika
sekolah dulu, kemudian setelah itu tiba-tiba di sekolah jadi banyak tugas, guru
memberikan tugas yang seabreg, teman-teman minta dibantu tugasnya, tugas
kelompok gak beres-beres. Kemudian anda mengeluh “aduh ya Allah kok jadi begini”.
Begitulah kawan hakikat manusia itu sungguh tergesa-gesa, gak sabaran. “dan
adalah manusia bersifat tergesa-gesa” (Q.S. Al-Israa : 11)”. Begitulah cara
Tuhan mendidik kita. Namun janganlah khawatir jika kita mampu bersabar atas
segala apa yang menimpa kita maka kebaikan pun akan menghampiri, sukses telah
menanti, dan apa yang kita minta dalam doa kepada Tuhan akan benar-benar
terkabul. Inilah janji Allah.
...وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ
خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
“... boleh Jadi kamu membenci sesuatu,
Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(Q.S. Al-Baqarah : 216)
Dari
Abu Hurairah r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa oleh Allah
dikehendaki akan memperoleh kebaikan,
maka Allah akan memberikan cobaan / mushibah padanya (baik yang mengenai tubuhnya,
hartanya ataupun apa-apa yang menjadi kekasihnya)." (H.R Bukhari) dalam
kitab Riyadhus Shalihin Imam Nawawi
Writed by :
Teteng
1141030223 | 08986034916 | Tafsir Hadits | UIN SGD BDG 2014
Writed by :
Teteng
1141030223 | 08986034916 | Tafsir Hadits | UIN SGD BDG 2014
0 Response to "Ketika Tuhan Mendidikku"
Posting Komentar
Beri kami tanggapan terbaik mu.. :)